Re edit entri 8 Februari 2012
Kalau mike nak tau apa cerita yang dihebohkan, meh ikut teman. Pada tahun 2009 heboh gambar Elezabeth Wong atau Eli sedang tidur tanpa seluar dalam tersebar di internet.Jebon yang sebarkannya adalah kekasih gelap Eli yang berbangsa Melayu Islam. Akhirnya Eli mengaku itu gambar dia dah Maalik Helmi itu adalah kekasih dia. Dia dinasihatkan melepaskan jawatannya tetapi akibat campurtangan Abang Non tote bengkok, dia diberikan cuti sahaja dan akhirnya meneruskan jawatannya sehingga sekarang. Gambar di bawah adalah yang dimaksudkan.
Laporan polis dibuat pada 16 September 2009. Beliau menggesa pihak Polis untuk menyiasat perkara tersebut.
Selang beberapa hari selepas itu asia one news melaporkan seperti di bawah. Kononnya dia telah disabotaj.Yang sebenarnya yop dia yang memang berselingkuh dengan mamat tu dan sebagai jaminan keselamatan mamat tu curi ambil gambar dia sedang tidor. Entah apa sebabnya, dia minta break ke entah hp mamat tu kena curi ke, gambar tersebar ke internet. Sapa yang sabotaj jop.
Sekarang ni bila dah tertangkap , teman harap mamat tu dapat memberikan maklumat yang benar tentang perkara ini. Adalah penting untuk kita semua mengetahui dari mana sumber wang membiayai kehidupan mamat ni di Indon. Adakah Eli pernah berjumpa dengan bekas kekasih gelapnya ini di Indon. Apa peranan yang dimainkan mamat ni sehingga Parti Kencing Rakyat sanggup menanggung perbelanjaan dia selama dua tahun di sana.Kalau tak tertangkap, entah-entah lebih lama lagi dia pelahap duit PKR. Adakah duit PKR ni duit Kerajaan Negeri Paling kaya pakatan haramjadah ni.
Agak-agak macam sama tak? Namapun hampir sama, yang atas tu adalah Malik Helmi bekas anak ikan Eli, mankala yang bawah tu beritahu namanya Azimin Heli. Macam pelanduk dua serupa kan, kebesaran Allah.
Entri ni teman paste dari detiknews (sedut dari papagomo,tq)
Teman malas nak terangkan, mike bacalah sendiri. Kalau pencacai fuckatan kata UMNO nak spin, kenalah pikir, ketua umum bukan main baik dengan orang sebelah sana. Sampaikan menyampahnya dema tu kat kita lebih teruk dari zaman ganyang Malaysia. Tak sedar begitu ramai wak kang yang hidup mencari rezeki membanting tulang empat kerat kat Malaysia. Teman tau kalau kat sana atas nama demokrasi, dengan sebungkus nasi dan sebotol air teh botol, mereka sanggup berdemo berapa haripun yang dikehendaki pihak penganjur. Yop, semua orang kat Jakarta sedia maklum perkara ini. Siapa yang pernah ke sana dan tinggal di sana , tahulah keadaannya. Kalau kita naik teksi atau pemandu kita drive di Jakarta, depa terpaksa melencong supaya kita tidak ditahan oleh kumpulan Bambu Runcing. Ngeri beb. Memang sialan sungguh. Sapa yang mengacum mereka ini, yang membekalkan mereka ini dengan nasi bungkus dan air minerel, mike pun tahu sendiri kan.
Kini cerita terbaharu pulak, ahli PKR tertangkap memalsukan kad pengenalan diri Indonesia dan mengaku dibayar upah oleh PKR. Wah, sekarang serangan bukan sahaja dari warganegara di negara sendiri,warga Indonesia di Indonesia terutamanya Jakarta, sekarang serangan datang dari warga MALAYSIA yang menyamar sebagai warga Indonesia. Di bawah gambar contoh kad yang dimaksudkan.
Saya bersependapat dengan Papa Gomo supaya perkara ini disiasat oleh PDRM dan POLRI serta Interpol. Mungkin ini berkaitan dengan pengganas dan mungkin mereka ingin melancarkan keganasan di Malaysia.
Dalam entri dibawah ada disebut KTP- sebut'annya kad tepe. Maacam lesen memandu lah. KK pulak adalah kartu keluarga , macam kad pengenalan kita tapi berasaskan keluarga.
'Setelah masuk wilayah Indonesia, kata Gindo, Azmin mengaku selanjutnya melakukan perjalanan ke Pekanbaru, Jakarta dan menetap di daerah Cengkareng, Cingkawang, dan Pondok Kelapa' Teman malas nak komen, biar polis yang siasat tapi teman rasa inilah salah seorang yang membiayi penentangan terhadap Malaysia di Indonesia. Dia pulak mendapat pembiayaan dari Malaysia, katanya PKR. Kalau boleh mintak check sumber duit dia, akaun yang hantar duit dia tu penting.Tengok sahaja tempat tinggal dia. Kawasan penentangan rakyat Indonesia di sana terhadap negara kita.
Saya hanya cut and paste berita dari detiknews. Kalau kredibiliti mereka boleh dipercayai, cerita ini benar. Kalau berita ini tak berkredebiliti, puak fuckatan akan spin balik. Walau bagaimana pun, mika baca lah sendiri, nilaikan sendiri. Teman tak edit apa pun entri di bawah.
URL :http://us.detiknews.com/read/2012/02/04/160653/1834235/10/miliki-ktp-kk-batam-palsu-warga-malaysia-ditangkap. Miiliki KTP & KK Batam Palsu, Warga Malaysia Ditangkap . Highlight dari http:// tu sampai habis ayat dan perkataan Ditangkap, copi ke dalam address bar, tekan enter atau search. insyaallah dapat. Itupun kalau nak tengok sangat entrinya.
Sabtu, 04/02/2012 16:06 WIB URL :http://us.detiknews.com/read/2012/02/04/160653/1834235/10/miliki-ktp-kk-batam-palsu-warga-malaysia-ditangkap. Miiliki KTP & KK Batam Palsu, Warga Malaysia Ditangkap . Highlight dari http:// tu sampai habis ayat dan perkataan Ditangkap, copi ke dalam address bar, tekan enter atau search. insyaallah dapat. Itupun kalau nak tengok sangat entrinya.
Batam - Seorang warga Malaysia ditangkap petugas Imigrasi saat akan mengurus paspor. Belakangan diketahui, warga Malaysia ini memiliki KTP dan KK yang dikeluarkan Pemkot Batam.
"Awalnya kita mencurigai seseorang yang tengah mengurus memperpanjang paspor. Kita ketahui ternyata warga negara Malaysia, namun dia memiliki KTP, Kartau Keluarga dan akte kelahiran di negara kita. Sekarang sudah kita lakukan penahanan," kata Kasi Dakim Imigrasi Batam, Gindo Ginting, kepada wartawan, Sabtu (4/02/2012).
Dari hasil pemeriksaan petugas Imigrasi Batam, diketahui pria itu bernama Azmin Heli lahir di Kuala Lumpur 27 Maret 1975. Alamat Jalan 4H Ampang Selangor 68000 Malaysia. WNA ini ternyata salah seorang anggota Oposisi Partai Keadilan Rakyat (PKR) Malaysia.
Gindo Ginting menjelaskan, Azmin Helmi, tertangkap Jumat (3/2/2012) oleh petugas Imigrasi kelas I Batam saat akan melakukan pengurusan paspor. Dari tangan tersangka ditemukan identitas palsu berupa KTP, KK, yang dikeluarkan oleh Disduk Pemkot Batam yang ditandatangan oleh Kadisduk Sadri Khairuddin.
"Selain itu juga ditemukan Akta kelahiran yang dikeluarkan oleh Kantor Dinas Pendaftaran Penduduk Kabupaten Karimun," kata Gindo.
Gindo menjelaskan, dari hasil pemeriksaan, Azmin warga Malaysia ini masuk ke Indonesia, melalui pelabuhan Internasional Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepri pada 15 februari 2009 lalu dan memiliki paspor Malaysia.
"Waktu itu dia mengaku diberi izin tinggal Bebas Visa Kunjungan Sementara (BVKS) selama 30 hari," kata Gindo.
Setelah masuk wilayah Indonesia, kata Gindo, Azmin mengaku selanjutnya melakukan perjalanan ke Pekanbaru, Jakarta dan menetap di daerah Cengkareng, Cingkawang, dan Pondok Kelapa.
"Sebelum izinnya habis, Azmin sempat melanjutkan perjalanan ke Timor Leste melalui perbatasan Atambua. Dari sana kembali ke Indonesia dengan paspor Malaysia. Selama itu juga sempat mengunjungi beberapa daerah di pulau Jawa dan terakhir menetap lebih lama di daerah Jakarta sampai izin tinggalnya habis," kata Gindo.
Dari keterangan Azmin keptugas, selama di Jakarta selalu dibiayai keluarganya dari Malaysia dan Partai Keadilan Rakyat (PKR). Selama di Jakarta, ia melakukan beberapa penelitian termasuk sejarah tokoh yang berkaitan sosial budaya publik di Indonesia, dan juga melakukan penelitian dan fotografi.
"Saya memilih menetap di Indonesia walaupun izin tinggal telah berakhir karena di Malaysia oleh pihak keluarga dan pimpinan anggota Partai Malaysia menyarankan agar saya berubah dulu di Indonesia. Keselamatan saya tidak lagi terjamin di Malaysia ini terkait dengan ancaman terhadap saya oleh pemerintah Malaysia yang mungkin atau menjadikan saya sebagai tumbal dan alat politik dari pihak yang berkuasa di Malaysia," kata Azmin kepada petugas Imigrasi Batam.
Bagi orang Malaysia tak kesah pun pasal pun dia, tah sapa-sapa yop. Bila pulak masanya kerajaan nak lanyak dia dan gunakan dia untuk jatuhkan PKR. Dia terasa kot. Orang dah berak tengah jalan mana nak ngaku. Cuma baunya ada, tu pasal tak nak dekat orang.Perenggan ni ayat teman sendiri, nak bezakan dari entri detiknews, tu pasal bagi bold.
"Awalnya kita mencurigai seseorang yang tengah mengurus memperpanjang paspor. Kita ketahui ternyata warga negara Malaysia, namun dia memiliki KTP, Kartau Keluarga dan akte kelahiran di negara kita. Sekarang sudah kita lakukan penahanan," kata Kasi Dakim Imigrasi Batam, Gindo Ginting, kepada wartawan, Sabtu (4/02/2012).
Dari hasil pemeriksaan petugas Imigrasi Batam, diketahui pria itu bernama Azmin Heli lahir di Kuala Lumpur 27 Maret 1975. Alamat Jalan 4H Ampang Selangor 68000 Malaysia. WNA ini ternyata salah seorang anggota Oposisi Partai Keadilan Rakyat (PKR) Malaysia.
Gindo Ginting menjelaskan, Azmin Helmi, tertangkap Jumat (3/2/2012) oleh petugas Imigrasi kelas I Batam saat akan melakukan pengurusan paspor. Dari tangan tersangka ditemukan identitas palsu berupa KTP, KK, yang dikeluarkan oleh Disduk Pemkot Batam yang ditandatangan oleh Kadisduk Sadri Khairuddin.
"Selain itu juga ditemukan Akta kelahiran yang dikeluarkan oleh Kantor Dinas Pendaftaran Penduduk Kabupaten Karimun," kata Gindo.
Gindo menjelaskan, dari hasil pemeriksaan, Azmin warga Malaysia ini masuk ke Indonesia, melalui pelabuhan Internasional Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepri pada 15 februari 2009 lalu dan memiliki paspor Malaysia.
"Waktu itu dia mengaku diberi izin tinggal Bebas Visa Kunjungan Sementara (BVKS) selama 30 hari," kata Gindo.
Setelah masuk wilayah Indonesia, kata Gindo, Azmin mengaku selanjutnya melakukan perjalanan ke Pekanbaru, Jakarta dan menetap di daerah Cengkareng, Cingkawang, dan Pondok Kelapa.
"Sebelum izinnya habis, Azmin sempat melanjutkan perjalanan ke Timor Leste melalui perbatasan Atambua. Dari sana kembali ke Indonesia dengan paspor Malaysia. Selama itu juga sempat mengunjungi beberapa daerah di pulau Jawa dan terakhir menetap lebih lama di daerah Jakarta sampai izin tinggalnya habis," kata Gindo.
Dari keterangan Azmin keptugas, selama di Jakarta selalu dibiayai keluarganya dari Malaysia dan Partai Keadilan Rakyat (PKR). Selama di Jakarta, ia melakukan beberapa penelitian termasuk sejarah tokoh yang berkaitan sosial budaya publik di Indonesia, dan juga melakukan penelitian dan fotografi.
"Saya memilih menetap di Indonesia walaupun izin tinggal telah berakhir karena di Malaysia oleh pihak keluarga dan pimpinan anggota Partai Malaysia menyarankan agar saya berubah dulu di Indonesia. Keselamatan saya tidak lagi terjamin di Malaysia ini terkait dengan ancaman terhadap saya oleh pemerintah Malaysia yang mungkin atau menjadikan saya sebagai tumbal dan alat politik dari pihak yang berkuasa di Malaysia," kata Azmin kepada petugas Imigrasi Batam.
Bagi orang Malaysia tak kesah pun pasal pun dia, tah sapa-sapa yop. Bila pulak masanya kerajaan nak lanyak dia dan gunakan dia untuk jatuhkan PKR. Dia terasa kot. Orang dah berak tengah jalan mana nak ngaku. Cuma baunya ada, tu pasal tak nak dekat orang.Perenggan ni ayat teman sendiri, nak bezakan dari entri detiknews, tu pasal bagi bold.
No comments:
Post a Comment